Blog untuk belajar semua tentang fotografi bagi fotografer pemula secara otodidak.
Fakta dan Mitos Tentang Lensa Kamera
Mitos: Fitur anti-goyang (Anti-Shake) berarti foto yang dihasilkan selalu tajam
Image
stabilizer, Vibration Reduction dan SteadyShot adalah istilah-istilah
yang digunakan oleh masing-masing produsen lensa yang merujuk kepada
sistem pengurangan getaran pada lensa (vibration reducer). Sistem ini
mengurangi getaran yang disebabkan oleh tangan yang goyang ketika
memotret untuk menghasilkan foto yang tajam. Fitur
ini wajib dimiliki jika Anda menggunakan lensa tele pada kamera Anda
karena sedikit saja getaran pada lensa tele akan menghasilkan foto yang
kurang tajam.
Namun perlu Anda ketahui bahwa fitur ini tidak bertujuan untuk mengurangi pergerakan pada objek yang akan di potret. Oleh
karena itu, bahkan dengan teknologi canggih dari sistem anti-goyang pun
tetap saja tidak akan menjamin menghasilkan foto yang tajam jika objek
difoto terus bergerak. Anda masih harus belajar bagaimana memaksimalkan
penggunaan fitur ini untuk mendapatkan hasil maksimal.
Mitos: Kamera atau lensa lebih bagus jika memiliki zoom yang lebih panjang
Faktanya
adalah zoom yang panjang akan memperlambat kinerja lensa dan dapat
berpotensi menurunkan kualitas gambar yang dihasilkan. Akhir-akhir ini,
ada beberapa lensa ultrazoom cukup bagus yang tersedia di pasar, tapi
lensa ini pasti tidak murah. Lensa generasi pertama ultrazoom diciptakan
dengan banyak kekurangan, termasuk tidak adanya fitur anti-goyang di
beberapa merek. Silahkan memilih jenis lensa jika anda ingin, tapi
pastikan lensa ultrazoom Anda beli adalah model terbaru (dengan harga
lebih mahal sebagai konsekuensinya).
Berikut adalah beberapa fakta tentang lensa kamera yang harus Anda ketahui:
- Sebuah lensa memiliki beberapa elemen didalamnya.
Semakin banyak elemen, semakin rumit jalan lintasan cahaya dan ini akan
cenderung pada menurunkan kualitas dan ketajaman lensa. Inilah sebabnya
mengapa lensa zoom memiliki ketajaman rendah dari pada lensa prime
(prime lens), karena banyak unsur dalam lensa zoom. Bahkan jika ada
lensa zoom dengan ketajaman yang dapat sesuai lensa prime, harga pasti
akan menjadi sangat mahal.
- Penyimpangan atau distorsi akan selalu terjadi pada lensa wide (termasuk lensa fisheye).
Itu sebabnya lensa wide tidak direkomendasikan untuk mengambil foto
wajah-wajah orang. Hindari juga menggunakan lensa wide untuk memotret
garis lurus karena akan menghasilkan garis yang melengkung pada foto.
- Ketajaman tiap lensa berbeda.
Ketajaman akan berkurang saat lensa dibuka pada aperture terlebar atau
aperture tersempit. Ketajaman lensa zoom juga berkurang bila berada di
zoom yang paling ujung. Untuk ketajaman yang terbaik, gunakan focal
length dari lebar hingga normal dan gunakan aperture sweet spot.
- Bagian tengah lensa selalu lebih tajam dari bagian pinggirnya.
Sebuah lensa yang baik memiliki ketajaman yang sama antara bagian
tengah dan bagian pinggir lensa, sementara lensa yang jelek adalah lensa
yang memiliki penurunan ketajaman di bagian pinggirnya. Penurunan
ketajaman disebut blurriness corner. Namun mengingat bahwa objek gambar
sebagian besar berada di bagian tengah, orang sering kali mengabaikan
penurunan ketajaman pada bagian pinggir foto.
- Bukaan aperture maksimum sebuah lensa zoom bisa berubah tergantung pada focal length (panjang fokus) yang sudah diatur.
Untuk menghindari desain lensa yang rumit, lensa zoom memiliki kekhasan
tersendiri dengan aperture maksimum yang berbeda pada panjang fokus
yang berbeda. Perhatikan tulisan pada lensa. Misalnya, lensa 35-105 mm
f/2.8-4.5 berarti bahwa pada focal length yang lebar 35 mm, aperture
maksimum adalah f/2.8 dan pada tele zoom nya 105 mm aperture maksimum
menurun hingga f/4.5
- Lensa super zoom telah mengalami banyak perubahan.
Pada awalnya, tidak ada lensa yang memiliki focal length yang ekstrim
yang dapat mengakomodasi kebutuhan dari focal length lebar 26 mm ke tele
zoom 520 mm dalam satu lensa tunggal. Namun karena tuntutan pasar dan
persaingan ketat antara merek, produsen terpaksa membuat lensa
all-in-one atau dikenal juga sebagai lensa sapu jagat seperti lensa pada
kamera Olympus SP 570 dengan zoom 20x. Lensa super zoom dengan rentang
zoom dari 10 sampai 12x cukup berimbang antara kemampuan tele dan
kualitas output nya, sedangkan lensa zoom 15x, 18x, dan 20x terlihat
sedikit dipaksakan demi kebutuhan untuk orang yang menginginkan ultra
zoom meskipun kualitas output nya menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar